TEMPO.CO, Jakarta - Media Sri Lanka melaporkan pelaku pembom bunuh diri yang menyerang Hotel Shangri-La telah diidentifikasi dengan nama Insan Seelawan.
Menurut News First, 23 April 2019, ini diungkap oleh Kepolisian Wellampitiya saat menyampaikan temuan baru ke pengadilan pada 22 April.
Sementara The Telegraph melaporkan pelaku diidentifikasi dengan nama Insan Setiawan.
Kepolisian Sri Lanka juga menyerbu pabrik tembaga milik pelaku. Sembilan orang ditahan dalam penyerbuan ini dan dibawa ke Pengadilan Kolombo. Para tersangka ditahan hingga 6 Mei.
Baca: 87 Bom Ditemukan, Sri Lanka Sebut Jaringan Asing Terlibat
Polisi juga mengungkapkan di pengadilan bahwa istri dan saudara laki-laki dari tersangka Insan Seelawan tewas dalam ledakan yang terjadi di Dematagoda pada Ahad.
Istrinya telah meledakkan bom ketika pasukan keamanan menyerbu rumah tersangka. Kedua anaknya juga hadir di lokasi ketika bom diledakkan.
Polisi juga mengungkapkan bahwa saudara laki-laki tersangka juga meledakkan bom ketika pasukan keamanan berusaha menangkapnya. Ledakan merenggut nyawa 3 petugas polisi.
Petugas kepolisian dan tim forensik memeriksa kondisi Gereja St Sebastian setelah diserang teror bom di Negombo, Sri Lanka, 21 April 2019. REUTERS/Stringer
Polisi juga menahan seseorang yang diyakini sebagai ayah tersangka dan juga seorang pemuda dan sejumlah perempuan.
Sebelumnya beredar rumor Insan Seelawan atau Insan Setiawan diduga sebagai WNI. Namun KBRI di Kolombo telah berkomunikasi dengan otoritas keamanan Sri Lanka dan mengkoreksi nama pelaku diidentifikasi sebagai Insan Seelawan, warga Sri Lanka, ungkap Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal kepada Tempo.
Baca: Diguncang Teror Bom, Sri Lanka Berlakukan Situasi Darurat
Menurut laporan intelijen tertanggal 11 April, seperti dikutip dari Reuters, lembaga intelijen asing telah memperingatkan potensi serangan pada gereja oleh kelompok National Thawheed Jama'ut (NTJ).
CNN melaporkan, laporan terbaru korban ledakan bom di Sri Lanka pada Minggu pagi bertambah menjadi 310 orang.